Sutradara :David Yates
Prodser : David Heyman, David Barron
Penulis Naskah : Steve Kloves
Novel: J. K. Rowling
Pemain : Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Michael Gambon, Jim Broadbent, Alan Rickman, Tom Felton, Helen McCrory
Saya lupa kapan terakhir kali membaca buku Harry Potter untuk edisi ini. Kalau tidak salah ingat minjam punyanya Memey. Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran. Sebuah buku yang menjadi titik klimaks menurut saya. Semua perjalanan Harry di Hogwarts akan mengalami banyak hal tidak disangka dan mengantarkan kisahnya untuk ”the final duel” antara Harry Potter dan Voldemort di buku ketujuh.
Kapan terakhir saya nonton Harry Potter? Ini pertanyaan yang tidak bisa saya jawab juga. Karena saya adalah orang yang tidak suka menyaksikan buku yang difilmkan. Apalagi untuk buku sekelas Harry Potter. Kenapa? Hey! Saya pemimpi! Saya sudah memiliki semua gambaran dari buku-buku tersebut di kepala saya. Tanpa ada orang yang harus menganggunya dengan image punya dia. Jadi saya adalah orang terakhir yang menonton film Harry Potter mulai dari edisi pertama. Itupun nontonnya di televisi!
Lantas apa yang menyebabkan saya menonton film ini di hari pertama penayangannya? Dimana semua kabar dari beberapa kota bahwa antrian Potter mencapai 1 kilometer? Ada Umbridge yang memaksa saya nonton. Daripada kena kutukan AdavraKedavra. Baiklah saya ikut!
Kalau dari sisi cerita mungkin semua orang sudah tahu bagaimana kisah Harry dalam buku keenam ini. Siapa itu sebenarnya Pangeran Berdarah Campuran, bagaimana nasib keluarga Weasley selanjutnya, siapa saja yang tersisa dari Orde Phoenix, bagaimana hubungan Harry dan Ginny, ataupun kisah keluarga Malfoy. Ehm, kecuali kau muggle tentu saja. Menurut saya? Film keenam ini hanya setengah saja menggambarkan bukunya. Ada beberapa peristiwa penting yang sudah tercover dengan baik oleh sang sutradara. Adegan ramuan cinta, kisah Harry dan Pensieve milik Dumbledore, sampai adegan mereka di danau beserta para Inferi. Yang menjadi masalah adalah para muggle yang nonton! Sudah pernah baca belum sih? Kok tidak ngerti Luna itu siapa! Puff!!!
Dari deretan cast yang membintangi, siapa yang bisa menghilangkan image Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint sebagai Harry, Ron, dan Hermione? Jajaran cast yang kuat bisa menggambarkan alur cerita yang dibangun sejak awal. Saya pun salut dengan Malfoy! Letupan emosi yang ditampilkannya begitu bagus, sesuai dengan image yang ingin digambarkan.
Apa yang menjadi masalah saya? Hmm, film ini seharusnya sedih. Film ini seharusnya bisa membuat dada saya membuncah. Apalagi ketika adegan Dumbledore meninggal. Tapi ramuan Liquid Love rasanya terlalu membanjiri film ini dari awal sampai akhir. Roman percintaan yang ditonjolkan lebih banyak. Harry cinta ini, Ron dengan itu, Hermione dengan ini, Ginny dengan siapa, capek! Disini saya kurang merasakan bagaimana kesedihan Harry dan Hogwarts akan perginya salah satu penyihir terhebat. Bagaimana Harry memutuskan untuk mencari Hocrux sendirian, juga bagaimana jajaran kementrian, Orde Phoenix, menerima kematian Dumbledore. Plus satu lagi yang missing adalah ”Pangeran Berdarah Campuran” yang menjadi tagline nya tidak dijabarkan dengan jelas. Mengapa sampai ada julukan ini, dan kenapa Snape berperan penting untuk buku ketujuh. Maaf, pesannya tidak sampai!
Saya juga lumayan kecewa dengan visual efek dalam film ini. Terlalu standar! Mengingat saya baru saja menonton Harry Potter seri keempat di televisi beberapa hari yang lalu, dimana Lapangan Quidditch, Danau dan Hogwarts di visualisasikan dengan begitu indahnya. Oke, tarian api milik Bellatrix dan Dumbledore memang keren, tapi selebihnya tidak ada yang istimewa dari segi visual. Apalagi mengingat dalam film ini lebih berpusat pada cerita Harry dan Dumbledore, dan adegan duel tongkat sihir jarang terjadi.
Overall, silahkan menonton film ini kalau ada sudah termasuk taraf Potterholic seperti Umbridge yang memaksa saya ikut nonton, plus silahkan membaca (atau minimal nonton) dulu seri pertama sampai kelima Harry Potter. Kalau tidak ada akan keteteran dan terengah-engah selama mengikuti film ini. Bagi yang belum membaca bukunya akan bingung dengan alur ceritanya (terbukti dengan beberapa Muggle di belakang saya yang hanya bisa mengeluh selama film berlangsung karena tidak mengeratahui esensi filmnya). Saya hanya membayangkan bagaimana perasaan orang mengantri sepanjang 1 kilometer itu yah? Karena bagi saya, film ini kurang pantas mendapat apresiasi sebesar itu. Selamat pagi semuanya!
Trailer Film Harry Potter and Half Blood Prince