Kalah.




aku kalah untuk minggu ini.
kalah oleh semua aktivitasku.
ternyata memang saya cuma manusia.
waktu 12 jam, kluar stengah 6 pagi,
masuk rumah jam 7 malam
lagi dan lagi dan lagi
maaf!!!

skripsi harus jalan.
itu adalah beban terakhir yang ingin dituntaskan
siaran juga harus jalan
itu adalah mimpi yang sementara saya jalani.

aku jatuh hari ini.
ataukah kemarin?
karena lelah sudah menggelapiku,,
semoga besok dapat kulihat terang.

image hosted by Frail

Hilang.


pernahkah kalian merasa kehilangan.
dia yang pernah ada, kemudian hilang
aku kehilangan dia lagi kali ini...

Kisruh

Terkadang kita menginginkan suatu hari bisa berjalan dengan normal. Tentu saja normal dalam konteks yang sesungguhnya. Satu konteks normal yang ada di dalam pikiran saya, adalah ketika bangun tidur langsung teringat bahwa hari ini saya siaran pagi, trus lanjut ha ha hi hi di kantor. setelah itu dapat petuah dan ilmu dari ibu supervisor. terkadang dalam setiap percakapan dengannya selalu ada filosofi hidup yang dapat diambil. Habis itu ke kampus. Menempuh jarak ribuan eh puluhan kilo hanya untuk mendapati kenyataan bahwa bertambah lagi satu teman saya yang akan proposal skripsi dan saya belum mengerjakan apapun. Setelah itu balik ke kantor. siaran sore, lalu pulang. Baca baca, trus tidur. Untuk kemudian menunggu sampai besok. Sampai semua terulang kembali.
Yah, terkesan sederhana? Begitulah ritme kehidupan saya seminggu ini dan tampaknya untuk beberapa minggu ke depan akan tetap sama. Cuman hari ini saja yang terasa lumayan beda. Lumayan spesial. Lumayan melelahkan. Lumayan kisruh.
Saya mendapati pagi ini menjadi (sangat) dingin di kamar depan. Niat saya untuk mencari tidur yang lebih baik ternyata berbalik arah. Saya menggigil kedinginan ketika jam 3 subuh. Dan itu artinya merangsang siklus pengeluaran untuk diakhiri lebih cepat. Akhirnya? Yah bisa tertebak, bangun stengah 4 untuk sekedar mengeluarkan ampas-ampas makanan dari perut. Kelar 3 lewat 45, tidur lagi trus bangun sejam kemudian. Rasanya? Ngantuk. Karena hanya tidur-tidur ayam saja selama sejam. Pokoknya kacau. Dan dikarenakan perbuatan dosa tapi nikmat yang kita lakukan di hari kemarin, terpaksa mandi wajibnya dimajuin ke subuh. Soalnya mo shalat subuh sebelum ngantor. Dan ritual di kamar mandi ternyata lebih lama, kelar semuanya ya mandi ya pakaian ya berias, ternyata udah jam 6. nyampe di kantor telat 5 menit. Gak enak ama kak adhe. Barusannya saya datang telat. Kisruh nomor satu.
Tapi entah mengapa perasaan itu yang membuat saya lebih tenang. Lebih fokus siarannya. Pharmaton morning spirit a.k.a PMS! Semuanya berjalan lancar. Cuman ketika menjabarkan filosofi seorang tukang batu saja saya menjadi belibet. Perasaan udah kebanyakan ngomong, tapi ternyata nggak. Tabrak lagu lagi jo! Hancur deh semua badan saya ditabrak sama intro lagu terus. Saya menerima satu telpon. Menanyakan penukaran t shirt film in the name of love. Setelah itu, ternyata saya tidak menutup rapat telpon 831035. setelah lagu terakhir di PMS hal ini baru saya sadari. Pantas. Sedari tadi nggak ada telpon yang masuk selama saya PMS. Kisruh nomor dua.
Kelar siaran pagi, nongkrong dulu sambil baca koran. Liat infotainment untuk siaran sore. Hore!!! Ada bu shanty bawain sarapan. Nasi kuning komplit. Komplit dengan daging dan telur. Jadinya gak jadi nyarap ikan bakar pagi ini. Datang ibu titin. Nyuruh tinggal untuk dubbing iklan. Tunggu kak dei, sang pembuat iklan. Kak ade selesai siaran teras kita. Dia tinggal untuk cerita cerita juga. Saya masuk ke ruangan produksi untuk rubah skrip iklan yang mau dibuat. Soalnya terlalu berlogat. Kak dei datang telat, semua orang marah. Akhirnya iklan belum bisa naik karena belum kelar, dan saya ninggalin kantor udah jam stengah satu siang. Gak jadi ngampus lagi. Kisruh nomor tiga.
Masuk siaran sore, galeri indonesia. Adlips nya bejibun. Lagu yang masuk kok melow semua? Bertema patah hati lagi. Apa yang terjadi? Entahlah. Ello-kisah kita tlah usai, afgan-entah, rebecca-maafkan aku mencintai kekasihmu, ari lasso-hampa. Kisruh nomor empat.
Karena sesuatu dan lain hal, saya masih ada di warnet ini. Masih mencoba mencari banyak hal. Mengenai advertising radio. Padahal mestinya saya sudah di rumah, membaca marketing in venus yang baru saya beli kemarin. Dan kenapa saya masih terus melanjutkan postingan ini? kisruh nomor lima.

Do Not!!!!

Do not undermine your worth by comparing yourself with others.
It is because we are different that each of us is special.
Do not set your goals by what other people deem important.
Only you know what is best for you..
Do not let your life slip through your fingers by living in the past nor for the future.

By living your life one day at a time, you live all the days of your life.
Do not give up when you still have something to give.
Nothing is really over until the moment you stop trying.
It is a fragile thread that binds us to each other....

Do not be afraid to encounter risks.
It is by taking chances that we learn how to be brave.
Do not shut love out of your life by saying it is impossible to find.
The quickest way to receive love is to give love; the fastest way to lose love is to hold it too tightly.
Do not dismiss your dreams.
To be without dreams is to be without hope; to be without hope is to be without purpose.
Do not run through life so fast that you forget not only where you have been, but also where you are going.
Life is not a race, but a journey to be savored each step of the way.

Dari milis tetangga,, for someone special,, be strong honey!!!

tentang mimpi

tak adakah kata lain yang bisa terucap dari bibirmu?

tidak. aku tidak mempunyai kata-kata lain lagi.

mengapa? bukankah kau pernah mengatakan tidak akan pernah menyerah?

aku memang pernah mengatakannya. ketika saya terbutakan oleh semuanya. termasuk dirimu. ketika aku mengira bisa menghadapinya, tapi ternyata tidak. aku menyerah.

dan semua mimpi itu?

bukan. tempatku bukan disini. semua mimpi itu aku kira ada. tapi nyatanya tidak. kamu lihat apa yang mereka katakan? dan bukan itu saja, rasanya setiap saya melakukan sesuatu semuanya salah. semuanya memandang. semuanya menjauh.

termasuk saya?

entahlah. karena bahkan bayangpun terkadang tak dapat kujabarkan. aku begitu ingin memilikimu. sampai batas keinginanku meradang. tapi,,

tapi apa? apakah aku menjadi masalah bagimu? maaf.

bukan itu yang ingin kudapatkan. aku menginginkan dirimu. tapi ingat batasan kita. semua batasan yang menurut orang kita langgar. sebenarnya dimana masalah itu?

jadi, apa keinginan kamu sekarang?

ingin pergi. pergi dari sini. pergi dari semua yang pernah mengenalku. untuk menjejakkan kaki. agar saya dapat mengetahui diri saya sendiri.

bukankah dari semua orang, kamu selalu mengatakan bahwa kamu adalah orang yang paling mengetahui diri kamu?

selain kamu, tentu saja aku yang paling mengetahui diriku. apa yang kuinginkan. bagaimana mimpiku. dan cara-cara untuk menggapainya. tapi aku cuma manusia. ketika aku berjalan, dan ternyata lorong yang kutemui ternyata semuanya buntu. apa yang bisa kulakukan? mendobrakanya? jangan bercanda. yang saya bisa lakukan hanyalan mencari jalan lain.

dan berlari meninggalkan jalan tersebut? pengecut.

silahkan bilang. toh memang itu yang sedang saya lakukan.

dan saya? kau kira saya akan berdiam diri begitu saja? melihatmu berlari meninggalkan semua mimpimu. lihat wajah saya. sekarang jawab, apakah saya bisa menyelamatkanmu?

entahlah,,,

jawab. iya atau tidak? atau pertanyaannya terganti, ingin atau tidak ingin?

apakah kamu mampu merasakan beban yang sedang kurasakan? bahkan untuk melihat ujung jalan ini pun rasanya saya tidak mampu. apalagi kalau harus merasakan jalannya perjalanan yang harus ditempuh. saya tidak sanggup.

tentu kau sanggup. bukankah kau dulu yang berkata akan menghadapi semua itu? tenanglah. aku akan bersamamu. maaf, selama ini aku terkadang berjalan sendiri. ada yang mesti terselesaikan juga. tapi percayalah, sendiri itu tidak akan pernah kau rasakan lagi. mari kita pulang.

(Carry You Home - James Blunt)

Never ending drama…

Minggu ini sudah masuk minggu kedua di bulan april. (semestinya) bulan ini saya sudah seminar untuk proposal. Skripsi? Ya tentu saja. Bukan proposal sembarangan. Tapi apa jadinya? Belum jelas nasib dan kabarnya. Tadi pagi saya sempat mengirimkan sms untuk ke tiga sahabat saya. Onta, Ballo, dan Keda. Sekedar menanyakan kabar mereka. Dan skalian laporan mingguan dari spice boyz. Saya pun mengeluh juga kepada mereka. Proposal saya belum terketik satu huruf pun. Bingung? Entahlah, bahkan saya pun tidak tahu dimana masalahnya.
Sebenarnya kalau ingin dijabarkan kenapa tu proposal belum terketik satu huruf pun, bisa terjelaskan. Mulai dari alasan yang memang masuk akal, sampai alasan yang dicarikan supaya ada.
Yang pertama. Masalah kerjaan. Sumpah, saat ini batas ketegangan saya sudah sampai pada limit yang tertinggi di tempat tersebut. Apakah saya bisa? Sudah satu minggu berlalu semenjak saya training kembali. Kemarin tone suara saya sudah sedemikian rendah, sudah berasal dari perut. Cuman nafasnya aja yang masih perlu diatur, oh iya intonasinya juga. Trus masih ada masalah cara menyapa, itu masih menjadi kendala. Berusaha sebaik mungkin? Sudah saya lakukan. Semua orang pun rasanya sudah memberikan tips mereka masing-masing. Tapi itu malah bikin puyeng, karena saya harus menemukan style saya sendiri. Apalagi kemarin 2 rekan sudah tereliminasi. Dan saya? Huah!!!! Bukan masalah itunya, masalah saya kok goblok skali, lama banget untuk bisa menyesuaikan dengan gaya siaran mereka. Dan ini lah yang menjadi beban mental sekaligus beban moral yang kutanggung. Kenapa? Karena saya sudah tahu tempat saya bekerja skarang standarnya dimana, dan pendengarnya dimana. Jadi ketika saya yang sudah berusaha keras untuk mencapai itu dan ternyata masih gitu gitu juga, kyaaa!!!!
Alasan kedua. Pikiran saya sekarang tidak berhenti untuk berdrama. Dampak dari menonton 2 film yang tidak sengaja saya temukan di Makassar Trade Center. Rusak? Tentu saja film itu rusak. Menyebabkan imaji-imaji itu kemudian terus bermunculan kembali. Imaji yang kukira tidak akan pernah muncul lagi. Rasa itu tidak ketinggalan juga, ikut muncul dan menambah kegelisahan. Dan ketika hati ini terus mendamba, bayangan bayangan itu semakin menguat. Gila? Mungkin saja, tinggal selangkah lagi.
Alasan ketiga, saya belum sempat masuk ruang baca dan belum membaca proposal yang pernah saya buat, untuk mata kuliah desain penelitian komunikasi semester lalu. Hanya mengandalkan ingatan yang sudah tidak dapat diandalkan. Sebenarnya mengenai apa proposal yang sudah saya buat dulu yah? Yang jelasnya mengenai rumah sakit. Cadangannya pun sudah saya siapkan juga. Yah dilihatlah nanti yang mana yang akan jalan.
Alasan terakhir, malas!!! Yah malas semakin menguat dan semakin memberat. Makanya proposal itu keknya harus segera dikerjakan dan otomatis membuat skeduling yang baru lagi untuk bulan april ini.
Well, it seems the drama never ends for me...