Ada banyak hal yang membuat trip kali ini tidak akan terlupakan. Semuanya seolah-olah bersatu padu untuk menggagalkan niat mulia kami untuk bersenang-senang. Mulai dari hujan, kecelakaan, stress karena pekerjaan, penginapan, semuanya membuat stress. Tapi disitulah tantangannya, ketika kami tidak peduli dengan itu semua serta berhasil tiba di Pantai Bira dengan sejahtera dan sentosa.
Biarkan saya memperkenalkan partner in crime saya di liburan kali ini. Mereka adalah Nanie dan Anbhar, sahabat yang telah berbagi tawa dan berbagi kegilaan dimanapun. Lalu ada Herman, sahabat yang selalu bisa diandalkan kapan pun, walaupun kadang keberadaannya susah dilacak bahkan dengan kompas sekalipun.
Sebenarnya trip ini ingin melibatkan banyak orang, tapi sekali lagi saya menegaskan sama Nanie, bahwa saya ingin bersantai. Ingin melepas penat di kepala. Bukan harus sibuk mengurusi kepentingan banyak orang dan banyak pihak. Belum lagi memastikan semuanya merasa nyaman atau tidak.
Bukannya egois, tapi keadaan yang terburu-buru membuat semuanya pasti berantakan apabila melibatkan banyak pihak. Maka biarlah saya mengajak beberapa orang dulu untuk melihat bagaimana keadaan Bira, dan kemudian merencanakan sebuah trip besar-besaran yang bisa diikuti oleh semua orang.
Tadinya sendirian pun saya bisa menjabani trip ini. Berhubung ada teman yang pernah menampungku. Masalahnya adalah, liburan sendirian? Itu pasti akan sangat membosankan. Karena walaupun saya tahu sang teman akan menemaniku di beberapa waktu, dia juga terbatas gerakannya karena punya pekerjaan. Tidak mungkinlah saya kemudian merepotinya lagi.
Saya teringat pengalaman sewaktu jalan ke Lombok kemarin. Saya pikir akan menikmati pantai Senggigi. Memang beberapa saat saya sangat menikmati debur ombak, sunset, dan kesendirian. Tapi itu semua tidak berlangsung lama. Sama seperti kau memiliki sepotong kue yang enak. Dimakan sendiri jadinya eneg karena kebanyakan, tapi ketika kau berbagi dengan orang lain, walaupun harus bertengkar atau saling berebut, semuanya terasa lebih enak.
Dan memang terbukti ada banyak kegilaan yang kami lakukan bersama. Saya yang pada awalnya hanya berniat untuk mandi-mandi di laut saja, akhirnya menemukan keasyikan snorkeling. Menambah satu alasan kenapa saya sangat menyenangi laut. Terik matahari tidak mengurangi semangat kami untuk saling teriak, saling berburu dan saling tertawa diselingi debur ombak. Melihat Herman yang berusaha pedekate dengan seorang cewek, Anbhar dan Nanie yang terus berduaan, membuat senyum terus tersungging di wajahku.
Kegilaan kami tidak berhenti disitu, tragedi ketupat-penyelamat-nyawa akhirnya terjadi sewaktu di penginapan. Kelar bersih-bersih, kami semua merasa lapar. Beruntunglah masih ada bebeberapa ketupat segede-gede gaban beserta ayam yang dibawakan oleh Kakaknya Nanie. Makanlah kami dengan ketupat itu. Apa istimewanya? Kami tidak memiliki satu pisau pun! Peralatan makan kami hanya sebuah garpu plastik sisa pop mie. Akhirnya kami dengan ala barbar menggigit ketupat tersebut sambil menertawai satu sama lain. Nikmatnya? Tiada tara!
Beberapa sesi curcol pun seringkali terjadi. Tidak mengenal waktu dan tempat. Entah ketika sedang menunggu indomie di kios Rahman, sedang berjalan menuju pelabuhan, ataupun disela-sela kami duduk dipantai. Ada banyak hal baru yang kemudian saya ketahui tentang sahabat-sahabat saya. Tema utama curcol kali ini? Apalagi kalau bukan C.I.N.T.A dengan subjek penderita adalah Herman. Hahaaha!
Entah bagaimana rasanya kalau saya melakukan trip ini sendirian. Mungkin saya juga akan bersenang-senang dengan eji. Tetapi tentu saja bersenang-senang dengan cara lain, dan tidak bisa ditukar dengan keriuhan yang terjadi bersama 3 orang itu. Liburan sendiri? Akan menjadi hal paling terakhir dalam kamus liburan saya!
Trip to Bira #2 : Liburan dan Sahabat
Thursday, September 23, 2010
12:03 PM
Journey
| Posted by iQko
3 Comments to Trip to Bira #2 : Liburan dan Sahabat
saya juga sukaaa..
kapan2 ajak yagh ^^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- iQko
- Sedikit apatis, Sedikit sarkastis,Menyukai hujan dan sore hari, Selalu bermimpi.
It may sound absurd…
but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed…
but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
And it’s not easy to be me.
(Five For Fighting - Superman) - June 2011 (1)
- March 2011 (1)
- January 2011 (10)
- December 2010 (3)
- November 2010 (10)
- October 2010 (9)
- September 2010 (8)
- May 2010 (6)
- April 2010 (2)
- March 2010 (5)
- February 2010 (2)
- January 2010 (4)
- December 2009 (3)
- November 2009 (2)
- September 2009 (1)
- August 2009 (2)
- July 2009 (13)
- June 2009 (7)
- May 2009 (1)
- April 2009 (8)
- March 2009 (3)
- September 2008 (1)
- August 2008 (3)
- July 2008 (4)
- June 2008 (2)
- May 2008 (2)
- April 2008 (6)
- March 2008 (2)
- February 2008 (1)
- January 2008 (2)
- December 2007 (5)
- November 2007 (1)
- October 2007 (2)
- September 2007 (3)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (5)
- March 2007 (6)
- February 2007 (6)
- January 2007 (5)
- December 2006 (10)
- November 2006 (13)
- October 2006 (4)
- September 2006 (11)
- August 2006 (9)
- July 2006 (13)
-
-
-
-
Surat Suara Tanpa Angka10 years ago
-
Setelah Pilkada Selesai3 weeks ago
-
Bersambung10 years ago
-
Belanja Hemat dengan Harga Teman5 years ago
-
-
-
-
-
luka kali ini7 years ago
-
I had to go on welfare16 years ago
-
-
-
-
ani dan teman kecilnya9 years ago
-
Seketika Ke Sukabumi4 years ago
-
-
Nestle Dancow Explore Your World7 years ago
Search
About Me
Afiliate
Followers
Blog Archive
Labels
Ordinary LIfe
(54)
Private Emotion
(28)
another day
(26)
Me and My Stupid Mind
(14)
Track Of The Day
(14)
Track Review
(9)
Journey
(8)
Muviee Review
(8)
Tips
(7)
Advertising
(6)
Memory
(6)
Book Review
(4)
Friendship
(4)
Blog 31 hari
(3)
Love
(3)
Track Of The Week
(3)
place to go
(3)
program televisi
(3)
Album Review
(2)
Lyricious Power
(2)
a list
(2)
wisata kuliner
(2)
Pick And Play
(1)
Televisi
(1)
jadi ingat dengan pertanyaan yang selalu diulang2 setiap kali herman curcol hahaha