Tahukah kau L, sudah 15 hari semenjak pertengkaran kita berlalu. Akupun sudah meminta maaf kepadamu. Tapi sepertinya memang ini yang terbaik. Ketika saya belum bisa menjadi dewasa, dan menyelamatkan hubungan kita.
Tahukah kau L, di hari itu saya menjadi orang paling egois sedunia. Ketika perjalanan puluhan ribu kilometer yang kutempuh, tidak bisa menyisakan sedikitpun waktu untukmu. Saya, yang merasa ingin tertawa bersama teman-teman saya. Menggelandang dari satu tempat ke tempat yang lain di kotamu.
Tahukah kau L, sepertinya ada yang salah di hatiku. Entah apa, saya pun tidak bisa memberitahukannya kepadamu. Apakah memang cinta itu seperti sebuah kembang api? Hanya terlihat indah ketika terbang menanjak dan kemudian menyemburkan cahaya indahnya. Setelah itu? Hanya bangkainya yang tersisa. Terjatuh dan tersembunyi dalam pekatnya malam.
Tahukah kau L, mungkin memang hidupku yang sedang tersesat saat itu. Ketika saya dengan mudahnya melupakanmu. Melupakan hasratmu yang telah tersimpan selama beberapa bulan. Sejak pertemuan terakhir kita di bulan Agustus. Entahlah L, kenapa bisa hatiku menjadi sedingin itu. Apakah memang jarak yang menjadi pemisah yang sangat tampak?
Tahukah kau L, bahwa memang saya, pada hari itu dikuasai oleh euphoria kebebasan. Ketika saya bisa menjadi diri sendiri, diantara teman-teman saya. Tetapi juga, saya harus sedikit menjaga image. Maklum saja, ada beberapa orang yang baru saya kenal. Dan begitulah memang sistem pertahanan diri saya, berusaha menjauh dan memasang dinding penghalang di setiap tingkah dan perilaku.
Tahukah kau L, di hari itu, ada banyak keadaan yang diluar kuasaku. Niat yang tadinya untuk bersenang-senang, ternyata berubah menjadi tidak nyaman. Semua atas dasar kesetiaan kepada teman. Walaupun saya akhirnya berpikir, untuk apa saya datang ke tempat itu. Hanya untuk membuktikan diri bahwa saya ada? Saya setia?
Entahlah L, entahlah. Yang jelas disinilah posisi kita sekarang. Sejak hari itu pertengkaran demi pertengkaran kita lalui. Ada yang tidak bisa kau mengerti dalam diamku. Maafkan saya L, begitulah saya. Ketika sejuta gulana meraja. Lebih baik saya diam, menunggu keadaan membaik dan memperbaiki semuanya satu persatu.
Entahlah L, entahlah. Ketika kau bertanya apakah saya bisa berubah. Semua sistem ini tidak berlangsung dalam semalam. Sayapun terus berusaha. Untuk membuka hati, membuka diri. Tidak menjadi sebuah toples yang isininya terlihat dari luar tapi tidak bisa dipegang isinya. Pelan-pelan L, mungkin waktu akan mengajariku untuk berubah.
Disinilah kita L, 15 hari berlalu sejak 30 Oktober. Hari yang mungkin tidak akan kita lupakan. Ketika saya melupakan sosokmu yang selalu menjagaku. Menopangku ketika saya sedang jatuh. Mun gkin memang saya lupa L, pada semua kebaikanmu. Dan keegoisan sangat menguasai hatiku. Egois karena kemerdekaan hidup terenggut oleh komitmen yang bernama hubungan.
Disinilah kita L, menjadi dua individu yang terpisah lagi. Biarlah saya menjalani dulu jalanku, supaya lebih berdewasa. Biarkanlah saya mencari dulu apa yang saya inginkan. Karena mungkin hatiku yang sudah kosong dan telah terbiasa kosong. Sehingga ketika ada seseorang yang mengisinya, rasanya menjadi aneh.
Maafkan saya sekali lagi L. saya belum bisa menjadi seseorang yang baik untukmu. Baik-baik disana. Jangan menangis lagi untukku. Karena saya tidak pantas untuk itu.
Image credit to MalvaAlcea
Road to Jakarta #3 : Surat kepada L
Monday, November 15, 2010
7:44 PM
Private Emotion
| Posted by iQko
2 Comments to Road to Jakarta #3 : Surat kepada L
sediiiiiiiiiiiiiiiih!
T_T
tetaplah bertahan, my dear bear
ini memang berat tapi mungkin ini hal yang terbaik untuk semuanya. masih ingat pesanku dalam sebuah sms bukan?
*peluks*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- iQko
- Sedikit apatis, Sedikit sarkastis,Menyukai hujan dan sore hari, Selalu bermimpi.
It may sound absurd…
but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed…
but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
And it’s not easy to be me.
(Five For Fighting - Superman) - June 2011 (1)
- March 2011 (1)
- January 2011 (10)
- December 2010 (3)
- November 2010 (10)
- October 2010 (9)
- September 2010 (8)
- May 2010 (6)
- April 2010 (2)
- March 2010 (5)
- February 2010 (2)
- January 2010 (4)
- December 2009 (3)
- November 2009 (2)
- September 2009 (1)
- August 2009 (2)
- July 2009 (13)
- June 2009 (7)
- May 2009 (1)
- April 2009 (8)
- March 2009 (3)
- September 2008 (1)
- August 2008 (3)
- July 2008 (4)
- June 2008 (2)
- May 2008 (2)
- April 2008 (6)
- March 2008 (2)
- February 2008 (1)
- January 2008 (2)
- December 2007 (5)
- November 2007 (1)
- October 2007 (2)
- September 2007 (3)
- June 2007 (2)
- May 2007 (3)
- April 2007 (5)
- March 2007 (6)
- February 2007 (6)
- January 2007 (5)
- December 2006 (10)
- November 2006 (13)
- October 2006 (4)
- September 2006 (11)
- August 2006 (9)
- July 2006 (13)
-
-
-
-
Surat Suara Tanpa Angka10 years ago
-
Setelah Pilkada Selesai3 weeks ago
-
Bersambung10 years ago
-
Belanja Hemat dengan Harga Teman5 years ago
-
-
-
-
-
luka kali ini7 years ago
-
I had to go on welfare16 years ago
-
-
-
-
ani dan teman kecilnya9 years ago
-
Seketika Ke Sukabumi4 years ago
-
-
Nestle Dancow Explore Your World7 years ago
Search
About Me
Afiliate
Followers
Blog Archive
Labels
Ordinary LIfe
(54)
Private Emotion
(28)
another day
(26)
Me and My Stupid Mind
(14)
Track Of The Day
(14)
Track Review
(9)
Journey
(8)
Muviee Review
(8)
Tips
(7)
Advertising
(6)
Memory
(6)
Book Review
(4)
Friendship
(4)
Blog 31 hari
(3)
Love
(3)
Track Of The Week
(3)
place to go
(3)
program televisi
(3)
Album Review
(2)
Lyricious Power
(2)
a list
(2)
wisata kuliner
(2)
Pick And Play
(1)
Televisi
(1)
is this ur press release huny????