If perfect's what you're searching for then just stay the same.
Sooo don't even bother asking if you look okay, you know I'll say...
(Bruno Mars - Just The Way You Are)
Semalam, selepas makan malam bersama beberapa teman kantor ada satu hal yang menggelitik pikiranku. Obrolan sepanjang perjalanan pulang itu menjadi menarik karena membahas satu hal yang paling sensitif di rumah. Masalah meja makan.
Kenapa masalah sepele tersebut bisa menjadi sangat krusial? Bayangkan sajalah, bagaimana nasib kami, para pegawai yang masih harus tinggal di kantor selepas jam kantor selesai? Maka yang menjadi alternatif untuk makan malam adalah singgah di warung atau tempat makan terdekat. Sekedar mengganjal perut ataupun bercerita mengenai hari yang dijalani di kantor.
Problemnya adalah, bagaimana ketika dirumah juga sudah menunggu seorang istri dengan segala jamuannya? Pertanyaan retoris yang hanya dijawab oleh beberapa teman yang sudah menikah,
“Yah, sampai dirumah makan lagi. Menghargai istri yang sudah memasak.”
Love comes in, Love goes out
Moves in circles, Roundabout
We've been tired;
We can't take it anymore
(Five For Fighting - Love Can't Change The Weather)
“Emang ada apaan di Pesta Blogger? Kok kamu bela-belain pergi? Wong saya saja yang di Jakarta tidak pernah ikut”
Kedua, ada isu yang kami angkat di Pesta Blogger+ ini. Makassar Tidak Kasar! Sebuah gerakan yang diinisiasi oleh beberapa teman yang sudah jengah melihat bagaimana rupa Makassar di berbagai media. Hanya menampilkan kekerasan dan tidak nyamannya Makassar. Padahal ada banyak hal yang bisa didapatkan dari kota tercinta ini. Kami mendapat satu break session, untuk melakukan diskusi ini. bersama 29 materi yang lain. Ada misi yang diemban!
Maka jadilah saya melarikan diri sejenak dari kehidupan nyata di Makassar. Menggelandang di Starbucks, dan berkenalan dengan beberapa teman di Jakarta dan ketika perhelatan Pesta Blogger+ dilaksanakan pada hari sabtu, 30 Oktober, saya hanya bisa bilang, awesome!
Dari awal, kita sudah disuguhi arena main stage yang sangat memuaskan. Ada banyak stand yang menghiasi dan mengelilingi panggung utama. Berbagai komunitas menghadirkan berbagai informasi tentang mereka. Seperti Fiksi Mini ataupun Komunitas ODHA juga berhak sehat! Belum lagi stand-stand para sponsor dengan berbagai goodie bag dan gimmick yang diberikan cuma-Cuma. Rasanya satu tas tidak cukup untuk menampung itu semua!
Satu stand yang paling menarik adalah blogdetik. Selain akses informasi yang terus menerus via live tweet, ada lomba untuk mengukur berapa decibel teriakanmu. Ya, teriakan! Sepintas terlihat seperti orang gla. Meneriakkan blog detik atau detik forum untuk mencapai kisaran angka tertentu. Percayalah hal itu tidak mudah. Puluhan oang telah mencoba, dan hanya beberapa yang mampu menembus angka 8, sebagai angka minimal. Saya? Mentok di angka 17, hihihihi.
Di panggung utama, persembahannya tidak kalah menarik. Pada awal opening acara, ada Ganrang Bulo! Sebuah ikon kesenian dari Makassar. Dipakai sebagai pembuka acara! Bagaimana saya tidak merasa bangga? Setelah sambutan dan sambutan dan sambutan -termasuk dari menteri pendidikan, Bapak Muh. Nuh-, siapa yang menemani kami di panggung? Ada saykoji! Ternyata memang aksi panggung mereka tidak berbeda dari yang terihat di televisi. Komunikasinya dengan penonton bisa dikatakan sangat bagus, sayangnya sound systemnya yang telalu over. Sehingga beat-beat canggih milik Saykoji seringkali menenggalamkan lirik apa yang dinyanyikannya.
Kedua adalah Adhitia Sofyan! Gilaka, gilaka, gilaka! Ternyata dia ada! Menyesal saya tidak menyaksikannya check sound pada malam sebelumnya. Dengan vokalnya yang membuat kita mengawang-awang, dia menyanyikan Adelaide Sky nan termahsyur itu dan Memilihmu. Walaupun sepertinya banyak yang tidak mengenali siapa dia –kalian dari mana saja?-, saya puas menyaksikannya live!
Ketiga ada penampilan Pearl Jam Indonesia. Oke, saya tidak menyimak karena harus berada di kelas dan menjadi coordinator volunteer. Tapi pasti keren. Dan terakhir yang menjadi penutup acara adalah White Shoes and Couples Company! Seringkali saya tidak percaya mengenai pemberitaan tentang band ini. Bagaimana kiprah dan aksi panggung mereka. Tapi setelah ini, saya adalah penggemar mereka! Deretan list yang cocok membuat semua orang bergoyang dan menikmati pesta. Sangat tepat dijadikan encore dan menghabiskan hari yang penuh cerita.
Sedangkan di break session ada 30 kelas menanti. Semuanya tersebar dengan materi yang sangat menarik. Ada kelas Common Creatives, mengenai hak cipta. Diet Kantong Plastik, Jejak Kaki Indonesia, Start Up Local, Nulis Buku, Makassar Tidak Kasar, dan masih banyak lainnya. Seakan-akan kita ingin membagi diri menjadi 30 dan mengikuti semua sesi tersebut.
Pada akhirnya ini bukan saja cerita tentang bersenang-senang. Ada berbagai misi yang dibagikan. Ini tentang kerja keras, tentang mimpi bagaimana keragaman di dunia online Indonesia bisa bersatu pada dan dalam wadah yang sama. Selamat untuk Rara dan teman-teman panitia yang telah menyukseskan Pesta Blogger+ ini.
Image Credit to Daeng Gassing