Pilihan


hidup ini memilih. benar saja, bahwa dengan memilih kita akan tahu hidup yang seperti apa yang akan kita jalani. seperti apa yang kurasakan dan kualami saat ini. titik ini adalah bentuk pilihanku dari hari-hari kemarin. seringkali terpikir kembali, seperti apa yah bentuk kehidupanku di titik yang sama ketika dulu saya mengambil persimpangan yang lain? apakah akan sama bentuk perasaan, orang-orang yang kukenal, semua apa yang di kepala, apakah semua akan seperti sekarang? rasanya penasaran dan takut saja, karena perjalanan cerita bisa menjadi bagus dan bisa juga menjadi buruk. titik pertama yang paling membekas ketika saya "memilih" sendiri apa yang akan saya jalani yaitu ketika memutuskan untuk masuk SMA. karena otak saya yang lumayan encer (bukan bermaksud sombong nih, narsis aja!) saya bisa lulus di 2 sekolah yang bisa dikatakan gak gampang masuknya. Smada plus Stm telkom. yah, yang pertama sih cuma seleksi biasa aja, pake standar nilai. dan yang kedua yang lumayan terasa perjuangannya karena tes tertulis+psikotest+wawancara. yah, saya heran saja kok banyak orang mengatakan susah masuk sekolah ini (yang kutahu untuk berjuang di dalam dan keluar lebih susah lagi) tapi waktu saya menjalani dengan santai saja. dan saya lulus sodara-sodara. bagaimana yah kehidupan saya kalau misalnya memilih Smada?? hahahahahaha, rasanya pengen ketawa aja ngebayanginnya. generasi hedon bisa jadi hinggap ke saya juga. bisa kebayang bagaimana kehidupan anak sma jaman sekarang kan, mungkin punya teman gaul yang baru. ato malah tersesat di pergaulan yang salah. tidak, bukannya menjudge pergaulan anak sama buruk, cuma worries aja ngeliatnya. dan pasti saya tidak mengerti mengenai BTS, sistem kerja satelit,
dan segala mengenai sistem telekomunikasi lainnya. itu baru satu hal, bagaimana dengan teman? saya pastinya tidak akan bertemu dengan sahabat-sahabat saya nuri, ita, namus (we bussu, mis u so much!), teman-teman dengan kegilaan yang pastinya seru, dan orang-orang tidak penting yang pernah menjadi cerita lalu. yang paling jauh, apakah saya menjadi komunitas blogger makassar? entahlah... sedangkan persimpangan yang kedua yaitu ketika kelar SMA. pilihan utama anak stm sih, elektro lah pastinya. dan itu sudah jadi pilihan utama. ST3 bandung, gak usah deh, naujubileh susah masuknya dan uang kuliahnya. tapi nasib berkata lain. ternyata gak lulus di elektro. alternatif yang diambil, masuk Poltek! yah, proses itu dijalani lagi. tes lagi, seleksi lagi. dan ternyata saya lulus di jurusan telekomunikasi. yah, gak jauh beda lah dengan jurusan yang pernah saya jalani pas di Stm kemarin. duit dari pace buat ngedaftar ulang udah ada, berkas udah siap. tapi ternyata saya yang kemudian mendapat tanda tanya besar. "apa ini yang akan saya pilih sebagai jalan terakhir kehidupan saya?" dan ternyata saya memilih lagi. saya memilih untuk tidak berkuliah. sejenak memikirkan kedepannya. bagaimana seandainya di tengah jalan nanti saya tidak berminat lagi dengan dunia ini. karena selama bersekolah di stm juga, minat ku pada radio sudah semakin besar, dan puncaknya yah pas lulusan SMA itu. nekat buat surat lamaran, dan ternyata saya diterima sebagai penyiar. kehidupan pun ternyata terus berjalan. karena tidak berkuliah, saya pun memutuskan untuk berkuliah di K10 net. hehehehe, jadi OP warnet jack! bagaimana yah bentuk kehidupan saya ketika memilih masuk poltek 4 tahun lalu? yah... penasaran saja, karena banyak cerita juga yang terjadi dari teman-teman yang berkuliah di sana. tapi pastinya saya tidak akan pernah mengenal dunia maya, tidak akan ketemu dengan orang-orang spesial, tidak tahu mengenai bahasa html, tidak tahu bagaimana punya friendster, dan pastinya tidak akan di radio yang sekarang.
karena pilihan saya untuk memilih komunikasi sebagai bidang saya selanjutnya masih menjadi hujatan dan pertanyaan dari beberapa orang yang tidak mengerti. kok bisa-bisanya anak stm nyasar di sospol. karena kemarin saya ketemu dengan adik kelas di stm, dan kemudian yah, cuma nanya kabar gitu aja. dia nanya,
"kita kuliah di mana?"
"unhas"
"oh, elektro yah? berarti masih sama ki dengan k' elva, k' eko dan bla, bla, bla"
"bukan, saya anak sospol"
wakz!!!
katanya bidang ilmunya jauh beda. satunya di teknik satunya bidang sosial. loh emang kenapa? toh saya juga yakin bahwa inilah yang akan saya jalani selanjutnya. dan berkuliah di kosmik adalah pilihan yang tepat. dimana kecintaan saya terhadap media menjadi tersalurkan. bertemu dengan teman yang menjadi bagian terbaik dari kehidupan pertemanan saya. memang sih terkadang saya merasa, betapa sia-sianya perjuangan 3 tahun di stm dulu, tapi mau diapain lagi? daripada di esok hari menyesal karena gak comfort dengan jalan hidup yang dipilih, mending memulai awal yang baru saja lah.
masih banyak bagaimana-bagaimana lainnya yang ingin saya tanyakan. dan bagaimana-bagaimana lainnya yang ingin saya lihat ketika saya memilih persimpangan yang lain. yang jelas status saya di titik ini mungkin bukan sebagai anak kosmik, bukan penyiar di medika, bukan blogger makassar, bukan anak Rumah Kamu, dan bukan beruang.

6 Comments to Pilihan

Anonymous
12:53 PM

jangan pernah menyesal dengan keputusan yang pernah kamu buat dalam hidup...

*sok bijak mode ON*

Anonymous
1:49 PM

wek...poltek ..coba na masuk maki ketemu ki kk ..sayang :D
hueheueheuheuehueuh
heuheueheuheueheuhe

buat rime : saya tidak pernah menyesal akan apa yang telah saya jalani, malahan saya bersyukur apa yang saya jalani sekarang berasal dari diri sendiri...

buat nhie : gila aja, kamu masuk, saya sudah tahun terakhir kalee...

apa pun keputusanmu, kau tetap si beruang yang penuh talenta. keep going on your way, dude!

Anonymous
7:38 PM

bageussss.... :)

sepakat ma yg rime blg,msh bsyukur jd manusia yg msh punya pilihan2 dlm hidup artinya kita msh punya kebebasan on doing something that we need n know what we must suppose 2 do. some people arround us doesn't have choice in their life,what a pitty!!
*ikutan sok bijak,huekekeke...*