Ramadhan kali ini.

Saya kalah. Itu saja yang ingin saya katakana. Ternyata saya kalah pada kesenangan dunia. Ternyata saya kalah pada hawa nafsu. Dan saya merasa tidak mendapatkan berkah ramadhan kali ini. Semuanya berlalu sekejap mata. Tidak ada yang berarti. Tidak ada yang berkesan.

Masih teringat sebulan yang lalu ketika Ramadhan datang mendekat. Saya menyambutnya dengan euphoria berlebihan. Memiliki segudang rencana ini dan itu. Akan begini dan begitu. Nyatanya? Semua tidak berjalan dengan lancar. Sepertinya memang saya harus menyambut Ramadhan biasa saja. Lebih dikuatkan pada niat, dan bukan pada rencana.

Apa yang terjadi dengan Ramadhan ku? Entahlah. Saya pun tidak dapat menjawabnya. Ketika tahun lalu saya diuji dengan sebuah kesusahan, dengan patah tulang dan bebat dimana-mana. Ternyata saya bisa melaluinya. Kali ini Tuhan menguji lagi. Bukan dengan kesusahan, tapi sebuah kesenangan. Kesenangan duniawi akan pekerjaan dan eksistensi. Dan ini yang saya belum bisa lolos darinya.

Saya yang mempunya waktu untuk jalan kesana kemari. Mengurus ini dan itu, mengerahkan setiap tenaga dan kemampuan, justru bahkan bangun untuk Shalat Subuh pun sulit kulakukan. Ketika saya mampu nongkrong sampai tengah malam bersama teman-teman, tapi kenapa bahkan satu rakaat terawih pun sulit kutegakkan?

Begitulah cobaan di dunia ini. Saya masih mengingatnya dari ceramah agama di waktu yang lampau. Bahwa Tuhan tidak akan mengujimu dengan kesusahan saja. Tapi dia akan mengujimu juga dengan kesenangan, dan biasanya inilah ujian yang paling berat. Karena di saat susah, kita akan sangat gampang merasa dekat dengan Tuhan. Sedangkan di saat senang? Kita akan berubah menjadi manusia pongah tidak tahu diri.

Ada satu kesyukuran ketika saya masih diperkenankan untuk bertemu dengan Idul Fitri tahun ini. Sebuah bentuk perayaan atas kemenangan melawan hawa nafsu. Tapi mungkin perjuangan saya tahun ini tidak maksimal. Dan saya menyadarinya dengan sepenuh hati. Bahwa memang saya telah kalah.

Panjangkanlah umur ini ya Rabb. Untuk bertemu dengan Ramadhan mu lagi di kali yang akan datang. Yang akan siap dengan semua ujianmu. Yang akan menyambut hari kemenangan dengan satu senyum tersungging di bibir, bahwa saya telah mampu melewati perang yang paling besar. Perang melawan hawa nafsu.



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

1 Comment to Ramadhan kali ini.

Sama Qo.. sy merasa ramadhan kali ini saya "bejat" sekali.. Bejat sebejat bejatnya. Tadarusku yg tahun llu Tamat skrg tdk bergerak di Juz 3 sampai takbiran tiba. Taraweh jarang-jarang ( masih sih tapi lebih sering di rumah ). Sholat malam, mmh.. dak bisa.. Subuh, let me count.. Mhh NO.
and i'm not proud of it.
Semoga amal2 kecil bisa menyelamatkan ramadhan ku..
and yes, i agree.. Allah itu bisa mencoba kita dengan kesenangan. Lebih berat melaluinya saat kita dicoba dengan keriaan itu.
anyway, knp yahh pikiran kita sama?? i just about to write about this too..

:-p

Xoxo
V