It’s time to change, to get a better life.


Nope, ini bukan cerita mengenai power rangers. Ini bukan mengikuti pula slogan Obama. Saya hanya ingin berubah. Meninggalkan banyak gaya hidup yang selama ini telah saya jalani. Saya sadar bahwa saya tidak akan kemana-mana, ketika jalan ini masih saya tempuh.

”even we are in the right track, maybe someday you will realize that the right track has been changed”

Minggu ini kesehatan saya drop (lagi). Hebat! Catatan saya dipuskesmas kemarin bahwa dalam 2 bulan terakhir saya sudah 3 kali masuk dan meminta resep obat! Gejalanya? Sama semua. Dehidrasi. Kelelahan. Gejala demam. Sekarang yang paling parah, kolesterol dan gejala gula. Huhuhuhu. Rasanya ingin mengutuk dan menghancurkan diri sendiri saja. Semua ini karena saya sendiri sangat memanjakan diri. Tidak melihat apa yang masuk ke dalam tubuh. Semuanya diembat! Padahal saya masih ingat satu statement, bahwa sebenarnya rasa nikmat itu hanya berlangsung sepanjang 5 cm di dalam leher. Selanjutnya adalah racun!

Saya masih ingat dengan jelas perjalanan minggu lalu. Mulai dari perjalanan senang-senang yang mengantarkan kita kepada semua makanan enak. Sate, ayam goreng, mie ayam. Begh! Kalau saya pikir lagi sekarang, kok mengerikan sekali yah! Apalagi ditambah tidak ada olahraga. Bertambah jadilah semua penyakit itu menggerogoti dari dalam. Selalu pulang tengah malam, kurang istirahat, plus stress yang melanda.

Mudah lelah, selalu ingin tidur, hmmpph! Padahal saya sudah berniat untuk memulai hidup yang lebih sehat! Tapi memang begitulah manusia. Selalu menyesal di belakang. Saya sudah membeli 2 jenis teh, teh hijau dan teh hitam. Apel satu kilo. Quaker oat juga. Semuanya sudah lengkap. Tapi memang saya mesti dikalahkan dulu oleh sakit. Untuk kembali menyadarkan bahwa untuk sakit itu tidak enak. Terpaksalah selama dua hari saya hanya berbaring saja di tempat tidur. Mencoba mengingat dan bersemangat untuk menjalani hidup yang lebih baik lagi.

Hari senin, 6 Juli 2009 merupakan hari pertama saya melakukan resolusi itu. Untuk memulai hidup yang lebih sehat lagi. Hari sabtu kemarin saya sudah banyak ngobrol dengan Alfie, mungkin kami akan lari setiap 2 kali sepekan di lapangan unhas. Sekedar membakar kalori. Saya juga sudah berencana untuk mengikuti latihan renang. Untuk gaya? Bukan. Setidaknya ada pelarian untuk tetap menjadi sehat. Selain itu tidak ada makanan berlemak lagi dalam minggu ini. Kalau minggu depan sih oke! Hehehe. Porsinya saja yang dikurangi. Kalau dulu saya bisa memakan porsi daging setiap hari selama seminggu, sekarang dikurangi saja. Diperbanyak di ikan plus tahu tempe. Sayurannya juga. Buahnya juga. Waduh! Bakalan menjadi herbivora lagi nih!

Sekarang saya juga berusaha untuk membiasakan bangun subuh. Sering malu juga sih sama diri sendiri. Shalat subuhnya selalu keteteran karena bangun di jam 6 pagi. Padahal tidur sudah dari jam berapa. Mungkin persepsi ini masih tertanam kuat di dalam kepala saya, bahwa tidur itu harus 8 jam. Padahal walaupun tidurnya Cuma 5 jam tapi berkualitas justru itu yang lebih baik. Ditambah memang gaya hidup yang buruk, sempurnalah sudah sifat pemalas itu! tadi pagi saya sudah mencobanya. Bangun jam 5 subuh, sholat, plus jalan mengitari jalan dangko. Rasanya enak! Ini akan menjadi program harian. Jalan minimal 2 kilo sehari. Seperti dulu lagi.


Satu hal lagi yang mesti dirubah adalah persepsi saya mengenai kerjaan. Saya masih teringat perkataan Vita sewaktu kami melakukan ”heart conversation”. Sebenarnya passion saya dimana? Saya paling menikmati kerja dimana? Begitu pula sewaktu kumpul bersama Bunda, Uchk, Patrick, dan Fafa. Semuanya terlontar dengan begitu jelas. Sekarang semuanya harus fokus. Sudah tidak bisa maruk lagi, mau kerja ini, kerja itu. sudahlah. Semua orang sudah punya jatahnya. Sekarang tinggal pilih kerjaan mana yang paling diinginkan setelah itu fokuslah disana. Fokus akan membantumu merasa nyaman dan tidak stres dengan kerjaan kamu.

Saya tahu bahwa saya masih merasa bodoh. Kenapa? Saya terbiasa untuk beredar dan bergaul di banyak dunia. Ini sudah terbawa sejak jaman kuliah dulu. Saya beredar di bibli, menjadi volunteer di rumah kamu dan Sokola. Menjadi penyiar radio. Menjadi kontributor di portal musik, mengambil mata kuliah Public Relations. Ingin kuliah di luar negeri. Tapi sekarang merasa terjebak di marketing perusahaan online.

Saya masih ingat perkataan yang saya jabarkan untuk Fafa. Mungkin karena saya ingin membuat semuanya seimbang. Saya tetap bergaul disana, berada disitu, pergi kesini, hasilnya? Saya banyak link. Oke. Saya banyak pengetahuan. Oke. Tapi tidak semuanya saya fokus. Semuanya hanya berada di permukaan saja. Saya mau jadi volunteer, tapi sebagian hati saya masih ingin jalan di mall. Saya mau jadi penyiar radio, sebagian diri saya masih ingin bebas. Bodoh! Saya pun sebenarnya sudah mempunyai jawaban untuk semua statement itu. Saya membuka banyak jalan supaya mempunyai banyak jalan kabur ketika salah satu dunia itu runtuh dan menjadi tidak aman. Saya bisa bergaul di bibli selama seminggu penuh, tapi setelah itu saya akan balik ke spice boys lagi. Itulah yang terjadi. Saya tidak akan pernah konsen di satu titik dan perhatian saya selalu terbagi.

Perjalanan ini sebenarnya membuat saya lelah. Saya ingin dikenal sebagai apa? Sebagai blogger kah? Sebagai penyiar radio? Sebagai volunteer? Sebagai Public Relations? Sebagai pengejar beasiswa? Mau saya APA? Pertanyaan inilah yang pelan-pelan membawa saya kepada kesadaran mutlak. Bahwa saya harus memilih. Tidak bisa lagi masuk ke banyak dunia. Memang enak, memang bagus, tetapi saya tidak akan pernah total mengurus satu dunia. Karena perhatian yang selalu teralihkan.

Saat ini saya sudah memutuskan. Bahwa mimpi saya sebagian akan saya tanam perlahan. Niat untuk menjadi volunteer cukuplah dilakukan oleh orang lain. Mungkin saat ini saya tidak bisa membantu dalam bentuk tenaga. Mudah-mudahan besok saya bisa membantu dalam bentuk lain. Niat untuk serius di radio perlahan saya simpan dulu. Tidak usahlah terlalu terbebani dengan beban bahwa 5 tahun di radio akan menjadi sia-sia. Tidak akan yang sia-sia. Toh dari radio juga saya belajar untuk pede dan menghargai diri saya sendiri. Kalau memang jalan saya disana, pasti akan kembali juga. Niat saya untuk memburu beasiswa S2 saya simpan dulu. Sampai saya mempunyai jawaban, apa yang akan saya lakukan setelah S2? Kalau hanya untuk berjalan-jalan menikmati luar negeri, percayalah mimpi itu akan datang dengan caranya sendiri. Sekarang saya ingin fokus di dunia marketing online. Berusaha membangun mimpi bahwa saya bisa membantu banyak orang di dunia ini. Sambil belajar terus bagaimana menulis yang baik. Menjadi blogger yang bagus. Sambil memikirkan bagaimana menjadi seseorang yang lebih baik. Saya lupa satu hal, bahwa terkadang kita harus mengambil jalan lain untuk meraih mimpi. Selama kita masih terbayang-bayangi oleh banyak jalan lain, kita akan selalu bimbang.

Saatnya sekarang memilih satu jalan. Fokus kedepan. Toh, kalaupun dunia itu akan goyang, jalanannya rusak, jalan saja. Tidak perlu melarikan diri. Kita akan belajar berdewasa didalamnya. Dan diujung jalan itu akan ada mimpi yang selalu kita cari.

*ya Rabb, tolong perkuat hati ini supaya bisa ikhlas dan tetap fokus pada mimpi yang ingin dicapai. Sesungguhnya diri ini hanya manusia yang lemah yang akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan.

image ngembat dari sini dan sini

3 Comments to It’s time to change, to get a better life.

Iqko..kadang2 kita memang harus menyerah pada diri sendiri..
seperti kisahmu di atas. mungkin sekaranglah saatnya kamu menyerah untuk sedikit menghindari kenikmatan yang ujung2nya malah bisa bikin kamu lebih menderita.
begitu juga dengan pekerjaan, sekaranglah saatnya menentukan fokus utama dalam bekerja..

just take care yourself..dan yang penting..love yourself..asal jangan berlebihan dan akhirnya jadi narsis..hahaha

@daeng ipul : yup yup. saya sih membahasakannya bukan menyerah daeng, tapi lebih kontrol lagi terhadap diri sendiri...

inikan yang sempat dibahas malam itu yah :D

punya banyak keahlian itu bagus tapi kita harus tau kelebihan kita dimana
*kayak saya jago sekali*
nyahahaaa...

artinya ndak jadi pindahkan bo'?
*kedip2*