Screaming at last


Tampaknya semester 7 ini benar-benar membunuh pelan-pelan. Untuk mata kuliah terakhir, begh! Tidak disangka bahwa mereka akan sebegini ganasnya. Ini baru awal semester, gimana nanti pas dipertengahan ato pas udah mau final? Emang butuh amunisi yang kuat deh, apalagi abis semester ini udah skripsi. Apa? Skripsi? Ya skripsi, sodara.
Untuk mata kuliah studi kasus Public Relations, satu masalah sudah terlalui. Ini pun perlu perjuangan berdarah-darah yang dimulai dari minggu lalu. Sebenarnya dengan segenap kekuatan yang saya miliki (halah!) saya mampu menanggulanginya. Ternyata faktor-faktor pendukung membuat kejengkelan ku menjadi semakin memuncak. Dan itu disebabkan oleh,, sang ketua kelas!!!
Sante nya main nunjuk-nunjuk yang presentasi. Okelah saya terima kalo emang dia nyuruh saya untuk presentasi pertama kali. Tapi waktu itu saya sedang izin untuk seminar akhir KKN. Dan akhirnya, saya mengetahui kenyataannya. Saya tampil dengan tidak mengetahui apa yang akan saya presentasikan, bagaimana modelnya, apa bahannya. Dan lain sebagainya.
Kenyataan ini terlambat saya sikapi. Dan pas hari besoknya presentasi saya baru membuat bahannya. Perjuangan saya? Tidak usah diceritakan lagi. Karena seorang teman saya kemudian berkata, ”kamu gak ikhlas skali kerja tugas.” ini bukan masalah ikhlas gak ikhlas, karena tugas presentasi yang sudah saya buat dalam bentuk file word dan power point, dengan mencari bahan sampe jam 4, pergi nyari buku, trus begadang dari jam 12 malam sampe pagi, dan sampe mata kuliah itu berlangsung saya belum memejamkan mata sedetik pun, tapi ternyata... DOSENNYA GAK MASUK! MAMPUS!!!
Jadi untuk mata kuliah ini, diundur ke minggu depannya lagi. Dan itu sudah resmi berlangsung kemarin. Khusus untuk Pak Unde (salut!!! Thankz a lot!!!) menginginkan mata kuliah ini dilakukan di luar ruang kuliah. Makanya kelompok yang akan tampil presentasi di wajibkan mencari tempat untuk presentasi, skaligus ngabuburit dan buka puasa. Karena kuliah kemudian dipindahkan ke jam 4 sore. Masalah? Tidak menjadi masalah, karena Pak Unde mau menanggung setengah biaya konsumsi. Yang jadi masalah adalah dimana tempat yang bisa digunakan untuk presentasi, dengan harga sekitar 10 ribuan dan menyediakan menu untuk berbuka puasa sekaligus makan? Ini yang jadi masalah. Akhirnya hari senin kemarin, setelah semua urusan kelar di kampus, saya atraksi! Dari mal ratu indah, jalan ke kafe yang ada di mappanyukki, keluar di kedai 33 yang ada di cendrawasih, sampe masuk lagi ke mappanyukki. Seandainya ndak puasa, okelah... huhuhuhuhuhuhuhuhuhuhu, tragis!
Masalah tempat udah fixed, dan udah konfirmasi dengan sang dosen. Dengan bujet 13 ribu, dapat ayam goreng + lalapan + nasi + sup + teh manis + aqua rasanya udah lumayan. Dan kita pun hanya membayar 6 ribu, karena 7 ribunya ditanggung sang dosen. Pada hari presentasi, karena emang gak ada kuliah lain, saya juga gak ke kampus. Lagian kafenya juga berada di seputaran cendrawasih. Jadi skalian sore aja saya jalan. Paginya saya pun kirim sms bwat sang ketua kelas, ngingetin untuk pinjam lcd.
”didi, jangan lupa pinjam lcd untuk presentasi sebentar sore, key”
Balasannya,
”yang presentasi dong yang urus. Capek skalika”
What the hell... langsung sms berlanjut,
“EH ITUMI TANGGUNG JAWABMU SEBAGAI KETUA KELAS, KAU YANG HARUS URUS”
Balasannya lagi,
“gini aja, saya yang pinjamkan lcd, kita yang bawa bagaimana?”
Mau pendek umurnya ini anak. Secara dia anak 2005 yang terlalu lincah ambil kuliah. Karena memang ini mestinya kuliah anak 2004. ckckckck, akhirnya saya saya Pamz ke kampus jam 11 siang ditengah matahari makassar yang lagi lucu-lucunya, menempuh jarak cendrawasih – kampus unhas untuk mengurus lcd. Sudahlah, saya tidak ingin mencari masalah. Kalo emang dia gak mau urus, nanti saya yang pinjam. Karena bisa berabe, entar nilai kita yang ada pada error. Mampus!
Ternyata saya juga masih manusia (bukan, sekali lagi kamu bruang!), pas melihat mukanya ni anak di kampus, napsu untuk menggampar ternyata tidak tertahankan. Masalahnya mukanya menunjukkan muka ndak berdosa lagi. Memuakkan. Jadilah saya meneriaki dia di depan jurusan selama 10 menit lebih. Dengan 3 dosa besar :
1. menunjuk kami secara sporadis pada saat kami tidak ada di tempat
2. memberitahu dosen mengenai tempat kuliah, yang dimana dia tidak menjelaskan dengan jelas, dan sang dosen balik menelpon ke henpon teman saya dan agak marah, yang terpaksa yang yang sikapi, dan setelah saya lihat ternyata bahasa sms nya seperti ke teman saja. Adek itu DOSENMU BUKAN TEMANMU. Bedakan bahasamu!
3. membuat saya dan Pamz atraksi di siang hari demi menjamin kami bisa presentasi sorenya, dan skali lagi masalah dengan bahasa. Mulutmu harimaumu! Ndak semua orang adek yang bisa menerima cara bicaramu yang seperti itu.
Akhirnya presentasi berjalan dengan sukses di sore harinya. Dengan penampilan PR dari Bosowa (Pamz), Pr dari PT. Jasa Marga (Basri) dan PR dari PT. Exelcomindo Pratama (iQKO). Semuanya berakhir, dan pyuh...
Moral cerita, ketika kita mau bersungguh-sungguh akan ada jalan untuk apapun, dan tolong perhatikanlah ketika berbicara dengan orang disekitarmu... pagi semuanya...

0 Comments to Screaming at last