The Gates, hidup bersama tetangga yang menyenangkan!

Aman dan nyaman. Mungkin begitulah persepsi semua orang. Ketika kehidupan perkotaan menjadi semakin tidak aman, maka dibuatlah perumahan-perumahan dengan sistem keamanan yang memadai. Ini yang menjadi salah satu aset untuk menjual. Dimana dalam perumahan tersebut konsep patrol 24 jam, sistem 1 pintu akan membantu untuk mencegah kejahatan dari luar. Bagaimana ketika hal-hal aneh tersebut justru berasal dari dalam?

Inilah uniknya cerita dari The Gates. Dari sekian banyak serial yang hilir mudik, saya tertarik setelah melihat alur ceritanya. Ditambah lagi dengan temanya adalah favorit saya. Tentang vampire, werewolf, succubus, dan juga penyihir. Semuanya digabung dalam satu serial yang dipenuhi jalinan yang kompleks.


Alkisah, Nick Monahan mendapat tugas sebagai Kepala Polisi dari sebuah kompleks perumahan elith bernama The Gates. Nick kemudian pindah bersama istri dan seorang anaknya. Kompleks The Gates ini layaknya sebuah oase yang klise. Dengan kehidupan komunitas yang kecil dan bahagia. Satu yang aneh adalah, para penduduk yang tinggal didalamnya adalah para makhluk supranatural yang mencoba hidup layaknya manusia.

Terdengar seperti keluarga Cullen dalam film Twilight? Bisa jadi. Tapi kemudian serial ini menjadi lebih kompleks dengan munculnya makhluk-makhluk lain. Apakah memang Werewolf akan sanggup berpasangan dengan Succubus? Benarkah makhluk-makhluk ini rela kehilangan kemampuan supranaturalnya hanya untuk merasakan hidup seperti manusia biasa?

Dari jararan castnya ada Rhona Mitra, Frank Grillo, dan juga Marisol Nichols. Nama-nama yang belum terlalu familiar? Percayalah setelah ini mereka akan semakin sering hilir mudik di berbagai serial televisi. Sedangkan creator dari Serial ABC ini adalah Richard Hatem, Grant Scharbo.

Ada banyak gambar cantik dari serial ini. Alur cerita yang terasa tepat, serta jalinan cerita yang kompleks membuatnya seperti menyaksikan Desperate Housewife dengan versi yang berbeda. Dengan segala intrik dan ketegangannya. Bagaimana akhir ceritanya? Sampai saat ini hanya sampai season 1 dan saya baru menyaksikannya sampai episode 5. Silahkan cari kalau tema Vampir dan teman-temannya adalah cerita favorit anda.

Penasaran? Ini dia Trailernya,


Rindu

Pada malam setengah tua
pada riak gerimis yang memecah
Kenapa ada sepi yang teramat?
Merindu pada cumbu suara yang selalu ada
Menemani sebagai pelepas hari

Apa kabarmu disana?
Aku rindu...

Atomic Tom - Take Me Out



Bukti bahwa viral marketing memang terjadi terutama di social media? Silahkan gabung track yang catchy, promo yang menarik dan smartphone yang sedang digandrungi. It works!

M E N I K A H

Sebuah email datang dari seorang teman semasa SMA. Undangan pernikahan yang akan dilakukan di kota sebelah. Semua teman merespon, semua teman memberi selamat dan mendoakan (termasuk saya tentu saja!) dan semua teman kemudian memberikan satu pertanyaan,

“yang lain kapan menyusul?”

Eh buset, dikiranya menikah suatu lomba? Maka berbondong-bondonglah semua tangkisan keluar dari kami para single fighter yang hina dina ini. Kami yang kastanya satu tingkat dibawah mereka yang telah menikah dan dua tingkat dibawah mereka yang telah menikah dan memiliki anak. Sampai kapan piramida ini akan berakhir?

Sampai akhirnya saya merasa jengah dengan proses kompor dan mengompori ini. Hahahaha, seperti biasa, satu perkataanku mampu membuat milis senyap seketika. Seperti ketika seseorang kedapatan sedang kentut di tengah pidato presiden.

“Menikah itu bukan perlombaan, siapa yang paling cepat dia yang jadi juara”

Ah, kenapa saya menjadi sesinis dan sesarkas ini lagi yah? Padahal saya sudah berniat bahwa tahun ini saya ingin melihat dunia dengan lebih ramah lagi. Melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Tapi apa mau dikata, kalau masalah yang satu ini, sepertinya lebih penting daripada perang antara Korea Utara dan Korea Selatan. Lebih penting apakah saya mau ditawari jadi personel tambahan buat SM*SH atau tidak.

Kapan menikah? Yak, umur dua puluh sekian semestinya sudah memikirkan tentang ini. Terkadang saya IRI melihat mereka, yang seumuran bahkan lebih muda dari saya telah berani mengambil keputusan untuk berkeluarga. Mengambil keputusan bahwa hidup ini lebih indah dinikmati bersama pasangan. Sementara saya?

Sebenarnya kalau memang ingin flashback, ada banyak hal yang membuat mengapa opini-belum-mau-menikah tidak pernah terlintas. Orang tua yang terlalu membebaskan menjadi alasan utama. Karena sedari dulu kami bersaudara telah diajarkan untuk mengambil keputusan dan menerima konsekuensi keputusan itu sendiri. Sampai pada akhirnya, mereka tidak punya otoritas untuk menanyakan hal-hal pribadi. Mengerikan? Ketika kau harus mengurus hidupmu sendiri selama 25 tahun, percayalah hal itu menjadi masuk akal.

Saya bersyukur (atau justru bernasib malang?) dulu bergaul, bekerja dengan para insan kreatif. Bagi kami sendiri adalah kebebasan. Sendiri adalah mengekspresikan diri tanpa mengganggu siapapun juga, sampai akhirnya diri sendiri merasa nyaman dan masih merasa sungkan untuk memiliki seseorang untuk berbagi. Menyedihkan? Iya, kala kau masuk di lingkungan konservatif yang setiap hari melihatmu dengan pandangan, “25 TAHUN SUDAH PUNYA KERJAAN TAPI BELUM MENIKAH, KAMU MAU JADI APA?”

Begitulah. Tapi saya tidak mungkin menyalahkan itu semua. Toh saya dalam keadaan sadar dan tidak dibawah todongan senjata untuk mengambil semua keputusan-keputusan itu. Saya telah berbincang banyak tentang masalah ini dengan beberapa sahabat. Mereka para single fighter yang memiliki masalah yang sama. Dan jawabannya tentu saja sederhana, “kami belum siap”.

Toh kalaupun ada yang menjudge dan berkata, kalau menunggu siap atau tidak pasti tidak akan pernah tercapai, maka saya cuma bisa mengatakan. “maaf ini hidup saya. Saya berencana menikah 3 atau 4 tahun lagi. Ketika saya telah siap menikah dan mempunyai CALON untuk diajak menikah”

Yah itu dia alasan utamanya. Sekian.

Re-Appeared!

Salah satu episode terbaik dari komik bleach, saat Hirako Shinji and the gank datang menolong pasukan Shinigami yang sedang bertarung dengan Aizen. Style mereka berubah dari Shinigami dan menjadi setengah hollow. Come on Ichigo!

Bleach Edisi No. 42 by Tito Kubo

The Clientele - (I Can't Seem to) Make You Mine

.

So I lingered with the people
In the silent August glade
But the rain has brought the night
And the night has brought the rain

(The Clientele - I Can't Seem To Make You Mine)



Resolusi 2011, semangat beruang!

Hari ini sudah hari keempat di tahun 2011. Saya baru akan memetakan rencana-rencana apa saja yang telah saya lakukan, dan apa yang telah terjalani selama 2010. Sedikit terlambat memang, karena penghujung tahun kemarin merupakan saat-saat yang hectic. Stress melanda, ditambah tekanan dari sana sini.



Apa yang telah terjadi sepanjang 2010? Sepertinya banyak yah. Bisa jadi tahun lalu merupakan tahun yang penuh drama. Ada banyak peristiwa penting yang terjadi. Such as :

1. Kerja.
Gak nyangka sudah setahun terjalani dengan pekerjaan menjadi abdi Negara. Sebuah title yang terkadang menjadi beban tersendiri. Apakah memang benar jalan ini yang tepat? Apakah memang saya tidak menyia-nyiakan ribuan kesempatan yang tergelatak diluar sana? Beberapa kali pertanyaan ini berjibaku. Ketika saya sedang berada di low-limit point. Semuanya terlihat salah, semuanya terlihat membosankan. Belum lagi kebiasaan yang masih ingin main kesana-kemari. Masih ingin nongkrong disana-disini. Pelan-pelan semuanya berubah dan harus memilih skala prioritas.

Setidaknya saya bersyukur. Masih memiliki satu pekerjaan tetap. Memiliki tempat untuk beraktifitas. Ini yang sekarang menjadi pengingat bahwa semuanya harus berjalan seimbang. Bahwa sudah saatnya berhenti mengeluh.

2. Hati.

Sepertinya memang ini 2 hal terbesar yang terjadi. 2010 penuh dengan hal yang tak disangka. Selama ini saya hanya bisa memikirkan bagaimana rasanya terjebak dan merasakan cinta yang salah. Akhirnya saya mengalaminya sendiri. Beradu napas, mengolah janji, sampai pisah yang tak terhindarkan. Semuanya kembali kesadaran diri sendiri. Sampai kapan bermain api?

Sampai datang dia. Di penghujung Agustus semuanya menjadi lebih indah. Walaupun jarak Bandung-Makassar menjadi masalah, ternyata memang indah ketika ada seseorang yang menemani dalam keseharian. Entah hanya sekedar bertukar kabar, ataupun menertawakan hidup yang semakin menunjukkan kelucuannya. Tapi sekali lagi saya harus kehilangan dia. Ternyata egois masih mengambil peran besar dalam diri. Sekian tahun hidup menyendiri, membuat sulit untuk menerima kehadiran orang lain. Ini yang menjadi pelajaran, bahwa sekali lagi semuanya akan berpasangan. Semuanya akan mencari jalan hidupnya bersama, tidak perlu malu ataupun takut untuk membuka diri. Toh sendirian itu tidak pernah mengenakkan.

3. Keluarga
Kalau tidak ada drama yang terjadi dalam setahun, rasanya pasti aneh. Hal ini sepertinya sudah menjadi pola dan membuat pattern tertentu. Inilah salah satu tahun terbaik, dimana saya sekeluarga bisa menikmati banyak quality time bersama. Entah hanya sekedar makan malam bersama, jalan bersama, ataukah hanya sekedar menikmati seporsi terang bulan sambil menonton acara di televisi. Semuanya terasa lebih berbeda, karena rumah rasanya tidak pernah senyaman ini. Walaupun ada beberapa episode yang tidak mengenakkan, overall semuanya berjalan sempurna.

4. Teman
Semuanya berubah, semuanya mencari hidupnya masing-masing. Seperti itulah keadaan teman. Pelan-pelan menghilang dan akhirnya kesendirian tetap menjadi teman sejati. Tapi tahun ini menjadi salah satu tahun yang terhebat. Saya mengetahui dan beruntung dikelilingi sahabat-sahabat di Komunitas Blogger Makassar, AngingMammiri, teman-teman berkejahatan di kantor, dan banyak teman baru di komunitas twitter.

Overall, tahun 2010 salah satu tahun tersibuk yang pernah saya jalani. Hari berganti hari, mimpi demi mimpi perlahan dijalani. Semuanya memiliki memori masing-masing. Lantas apa yang menjadi resolusi untuk tahun ini?
1. Exercise!
Oke, sepertinya bobot tubuh saya menjadi bertambah, dan ini hanya berarti satu hal. Renang dan fitness menjadi jalan satu-satunya. Siapa yang mau mati muda?
2. Trip to Anywhere
Liburan ataupun jalan-jalan. Entah apa namanya. Yang pasti sudah ada beberapa destinasi yang menjadi tujuan. Gili trawangan atau Padang? Semuanya memiliki pesonanya masing-masing.
3. Kursus Bahasa Asing
Yang masih menjadi prioritas sih bahasa Inggris, untuk memperbaiki TOEFL ataupun IELTS. Persiapan untuk hunting beasiswa. Tapi sepertinya bahasa Prancis atau Jepang bisa juga.

Sebenarnya masih banyak to-do list yang ingin saya lakukan tahun ini. Yang paling penting sih sebenarnya fokus. Tidak grapa-grepe lagi dalam mengerjakan sesuatu. Semangat tuan beruang! Hari esok menantimu!

Dixie Chicks - Not Ready To Make Nice



Forgive, sounds good.
Forget, I'm not sure I could.
They say time heals everything,
But I'm still waiting

(Dixie Chicks - Not Ready To Make Nice)

Karaoke Massal, sebuah penyatu kehidupan.

Pada tanggal 29 Desember yang lalu, kita telah diperlihatkan sebuah hal yang mengagumkan. Bagaimana perhelatan Final AFF Suzuki Cup menjadi salah satu alat pemersatu bangsa yang handal. Setelah kalah dari Malaysia pada leg 1 di Bukit Jalil, seluruh euphoria dan dukungan ditujukan kepada Timnas. Inilah saatnya, bahwa memang bangsa masih bisa bersatu. Bangsa kita masih bisa menunjukkan nasionalisme, dan bangsa kita masih bisa menunjukkan sportivitas yang tinggi.

Apakah ruang karaoke mempunyai dampak yang sama? Dilihat dari perspektif yang sama, bisalah ditarik kesimpulan bahwa ya, karaoke mempunyai dampak yang sama dalam menyatukan minat. Semuanya bersuara dan menikmati musik yang dinyanyikan. Bukankah musik adalah sebuah bahasa yang universal?

Permasalahannya kemudian adalah, bagaimana ketika berbagai umur, jenis kelamin, profesi dan genre musik berbeda dijadikan satu? Apakah akan terjadi sebuah perang besar? Perang dalam memperebutkan siapa yang diatas siapa, dan berhak menjadi vokalis utama.

Disinilah kita belajar berdemokrasi. Menghargai selera masing-masing orang. Biasanya banyak orang yang memandang aneh ketika kami, Komunitas Blogger Makassar AngingMammiri melakukan kopdar. Kami ini kumpulan apa? Dari segi umur, beda. Dari segi profesi, beda satu sama lain. Apalagi ketika sesi kerokan massal dihelat, maka semakin nampaklah perbedaan ini.



Saya, yang merupakan anak kekinian, mendengarkan Amy Winehouse dan Rihanna, bisa menyanyikan Arti Kehidupannya Mus Mujiono yang merupakan keahlian Daeng Nuntung, bisa menikmati alunan dangdut Rhoma Irama yang dinyanyikan oleh Kak Anchu, ataupun kembali ke era lawas bersama Bohemian Rhapsody yang dihentakkan oleh Rara dan Intan.

Semuanya saling berkait satu sama lain. Bukankah memang kita bisa menikmati musik apapun? Walaupun mereka terkadang mengernyitkan dahi ketika melihat list lagu pilihan saya. Hahaha. Sepertinya kebiasaan ini telah menjadi hobby, kalau mau dikatakan. Sekedar melepas penat dan emosi setelah beraktifitas selama hari kerja.
Diruang karaokelah proses menghargai bisa terjadi. Ketika memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bersuara, ataupun sekedar menjadi suara dua. Semua menekan aksi egosi masing-masing dan menekankan kenyamanan bersama. Kalau ingin konser tunggal, kenapa tidak pergi sendirian saya karaokeannya? Hihihi.

Jadi perhitungan sederhananya adalah semua orang mempunyai kesempatan yang sama. Semua orang memiliki potensi yang sama, dan semua orang akan menghargai kemampuan orang lain. Keadaan apa yang lebih baik dari itu? Yah, mungkin kecuali merasa minder kali dengan suara yang dimiliki. Kalo saya sih, peduli amat. Toh yang penting bersenang-senangnya kan?

Tahun (yang) tidak lagi baru.

Seperti hari yang terus berjalan, selalu ada yang terlewati ketika mimpi pelan-pelan buyar menjadi kenyataan. Menjadikan batas antara realitas dan khayalan menjadi semakin dekat. Apakah memang pekat akan terus menggantung?



Selalu ada harapan untuk hari yang baru. Selalu ada mimpi yang lain ketika satu mimpi telah tercapai. Bukankah itu yang membuat kita masih sanggup untuk menapak hari? Masih sanggup berjuang sekuat hati dan tenaga meraih segalanya.

Kini tahun tidak lagi baru. Dia hanya menjadi penanda. Pembatas yang dibuat oleh manusia. Untuk mengingatkan batas dan waktu. Bahwa semuanya terus berjalan, tanpa pernah menunggu siapapun.

Tahun lalu telah terlewati dengan penuh drama. Sebuah tahun yang penuh dengan keringat, perjuangan, kerja keras, dan mimpi yang pelan-pelan terwujud satu demi satu. Selalu ada harapan menanti dikala mentari pelan menyinari. Dengan harapan menjadi orang yang lebih baik lagi tahun ini. Semoga.

Image Source : TrekEarth